Sample Feature Post 1 Title
All of this content is sample tyr to replace these content every slider to your content descriptions. Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace it.
Sample Feature Post 2 Title
All of this content is sample tyr to replace these content every slider to your content descriptions. Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace it.
Sample Feature Post 3 Title
All of this content is sample tyr to replace these content every slider to your content descriptions. Go to Blogger edit html and find these sentences. Now replace it.
Selasa, 05 Desember 2017
TOKOH NOMOR 3
NABI ISA (6 SM - 30 M)
Pengaruh Nabi Isa terhadap sejarah
kemanusiaan begitu jelas dan begitu besar. Rasanya tak banyak orang yang
mempersoalkan apa sebab Nabi Isa berada di tempat hampir teratas dalam daftar
buku ini. Malahan, mungkin banyak orang bertanya-tanya kenapa Isa tidak berada
di tempat teratas.
Akan halnya kekristenan, tak adalah
kiranya masalahnya. Dalam perjalanan sang waktu tak syak lagi agama ini sudah
peroleh pemeluk lebih besar dari agama lain yang mana pun juga. Perlu ditegaskan
bukanlah perihal pengaruh dari pelbagai agama yang menjadi titik perhitungan di
buku ini, melainkan ihwal yang menyangkut pengaruh perorangan. Tidaklah seperti
Agama Islam, Agama Nasrani didirikan bukan oleh seorang melainkan dua -- Isa dan
St. Paul -- karena itu pengakuan jasa-jasa atas
perkembangan agama itu harus dibagi sama antara kedua tokoh itu.
Nabi Isa meletakkan dasar-dasar
pokok gagasan etika kekristenan termasuk pandangan spiritual serta ide pokok
mengenai tingkah laku.manusia. Sedangkan teologi Kristen dikelola dasar-dasarnya
oleh St. Paul. Isa mempersembahkan pesan-pesan spiritual sedangkan St. Paul
menambahkannya ke dalam bentuk pemujaan terhadap Isa. Lebih dari itu, St. Paul
merupakan penulis bagian-bagian penting Perjanjian Baru dan merupakan penganjur
pertama orang-orang agar memeluk Agama Nasrani pada abad pertama lahirnya agama
itu.
Isa terhitung berusia muda tatkala
"wafat" (lain halnya dengan Buddha atau Muhammad), dan yang ditinggalkannya hanya sejumlah
terbatas pengikut. Tatkala Isa mangkat, pengikutnya cuma terdiri dari sejumlah
kecil sekte Yahudi. Baru lewat tulisan-tulisan St. Paul dan kegigihan khotbahnya
yang tak kenal lelah, sekte kecil itu dirubah menjadi kekuatan dinamis dan
merupakan gerakan yang lebih besar, baik terdiri dari orang Yahudi maupun bukan.
Dari situlah-akhirnya- tumbuh menjadi salah satu agama besar dunia.
Akibat hal-hal itu sementara orang
beranggapan St. Paul-lah dan bukan Isa yang lebih layak
dipandang sebagai pendiri Agama Nasrani, karena itu tempatnya dalam daftar
urutan buku ini mesti lebih tinggi ketimbang Isa! Biarpun sulit dibayangkan apa
wujud kekristenan tanpa St. Paul, tapi sebaliknya juga amatlah jelas: tanpa Nabi
Isa, Agama Nasrani tak akan pernah ada samasekali.
Sebaliknya, tampak tak beralasan
menganggap Isa bertanggung jawab terhadap semua keadaan seperti penilaian
gereja-gereja Kristen serta pribadi-pribadi pemeluk Agama Nasrani kemudian,
khusus sejak Isa sendiri tidak setuju dengan sikap-sikap seperti itu. Di antara
mereka -misalnya perang agama antar mazhab-mazhab Nasrani, penyembelihan kejam
dan pemburuan terhadap orang Yahudi- merupakan kontradiksi dengan sikap dan
ajaran Isa. Rasanya tak beralasan menganggap bahwa perbuatan itu disetujui oleh
Isa.
Di samping itu walau ilmu
pengetahuan modern pertama kali tumbuh di negeri-negeri pemeluk Nasrani di Eropa
Barat tapi rasanya tidak kena kalau hal itu dianggap sebagai tanggung jawab Isa.
Dengan sendirinya tak seorang pun di antara para pemuka pemeluk Kristen
menafsirkan ajaran Isa sebagai suatu seruan untuk melakukan penyelidikan ilmiah
terhadap dunia dalam arti fisik. Yang terjadi justru sebaliknya:
berbondong-bondongnya masyarakat Romawi memeluk Agama Nasrani mengakibatkan
merosotnya baik dasar umum teknologi maupun tingkat umum minat terhadap ilmu
pengetahuan.
Bahwa ilmu pengetahuan kebetulan
tumbuh di Eropa sebenarnya suatu petunjuk adanya kultur yang diwariskan
turun-temurun yang selaras dengan jalan pikiran ilmiah. Ini samasekali tak ada
sangkut-pautnya dengan ajaran-ajaran Isa tapi berkat pengaruh rasionalisme
Yunani yang jelas tercermin dalam karya-karya Aristoteles dan Euclid. Adalah
perlu dicatat timbulnya ilmu pengetahuan modern bukanlah di masa jaya-jayanya
kekuasaan gerejani dan kesucian Kristen melainkan pada saat mulai menyingsingnya
renaissance, saat tatkala Eropa sedang mencoba memperbaharui warisan sebelum
Isa.
Kisah kehidupan Isa jika dikaitkan
dengan Perjanjian Baru tentulah sudah tidak asing lagi bagi para pembaca, karena
itu bisa membosankan jika dikunyah-kunyah lagi. Tapi, ada juga segi-segi yang
masih layak dicatat. Pertama, sebagian terbesar informasi yang kita peroleh
tentang kehidupan Isa tidak karu-karuan, simpang-siur tak menentu. Bahkan kita
tidak tahu siapa nama aslinya. Besar kemungkinan nama aslinya Yehoshua, sebuah
nama umum orang Yahudi (orang Inggris menyebutnya Yoshua). Dan tahun
kelahirannya pun tidaklah pasti, walaupun tahun 6 sebelum Masehi dapat dijadikan
pegangan.
Bahkan tahun wafatnya pun yang
mestinya diketahui dengan jelas oleh para pengikutnya, juga belum bisa
dipastikan hingga hari ini. Isa sendiri tidak meninggalkan karya tulisan
samasekali, sehingga sebetulnya segala sesuatu mengenai peri kehidupannya
berpegang pada penjelasan Perjanjian Baru.
Malangnya, ajaran-ajaran Isa
bertentangan satu sama lain dalam banyak pokok masalah. Matthew dan Lukas
menyuguhkan versi yang samasekali berbeda mengenai kata-kata akhir yang
diucapkan Isa. Kedua versi ini sepintas lalu tampak berasal dari kutipan-kutipan
langsung dari Perjanjian Lama.
Sesungguhnya bukanlah barang
kebetulan Isa mampu mcngutip dari Perjanjian Lama. Sebab, meskipun Isa pemuka
Agama Nasrani, dia sendiri sebetulnya seorang Yahudi yang taat. Sudah sering
sekali ditunjukkan bahwa Isa dalam banyak hal teramat mirip dengan nabi-nabi
kaum dari Perjanjian Lama dan dia terpengaruh secara mendalam dengan mereka.
Seperti halnya nabi-nabi, Isa memiliki pesona personalitas luar biasa yang
meninggalkan kesan mendalam dan tak terhapuskan begitu bertemu dengannya. Isa
seorang yang mempunyai daya kharisma dalam arti yang sesungguh-sungguhnya .
Berbeda sangat dengan Muhammad yang
menggenggam kekuasaan agama dan politik di satu tangan, Isa tidak yunya pengaruh
politis di masa hidupnya ataupun di abad berikutnya. (Kedua manusia itu memang
punya pengaruh tidak langsung dalam jangka panjang perkembangan politik). Isa
menyebar pengaruh sepenuhnya dalam ruang lingkup etika dan merupakan seorang
pemimpin spiritual.
Apabila peninggalan Isa semata-rnata
dalam kwalitas selaku pemuka spirituaI, tentu saja tepat jika orang
mempertanyakan sampai sejauh mana gagasan spiritualnya mempengaruhi dunia. Salah
satu sentral ajaran Isa tentu saja Golden Rule-nya. Kini, Golden Rule-nya itu
sudah diterima oleh banyak orang, apakah dia itu Nasrani atau bukan sebagai
patokan tingkah laku moral. Kita bisa saja berbuat tidak selalu atas dasar
patokan itu, tetapi sedikitnya kita mencoba menyelusuri relnya. Jika Isa benar
merupakan perumus pertama dari patokan dan petunjuk yang sudah diterima sebagai
hampir prinsip yang universal, bisa dipastikan dia layak didudukkan pada urutan
pertama daftar ini.
Tapi, fakta menunjukkan yang
namanya, Golden Rule itu sebenarnya sudah menjadi patokan yang jadi pegangan
Yudaisme, jauh sebetum Isa lahir. Pendeta Hillel, pemuka Yahudi yang hidup satu
abad sebelum Masehi secara terang-terangan mengatakan bahwa Golden Rule itu
adalah patokan utama Yudaisme.
Hal ini bukan saja diketahui oleh
dunia Barat melainkan juga Timur. Filosof Cina Kong Hu-Cu telah mengusulkan
konsepsi ini pada tahun 500 sebelum Masehi. Juga kata-kata seperti itu terdapat
di dalam Mahabharata, kumpulan puisi Hindu purba. Jadi, kenyataan menunjukkan
bahwa filosofi yang terkandung di dalam The Golden Rule diterima oleh hampir
tiap kelompok agama besar.
Apakah ini berarti Isa tak punya
gagasan etik yang orisinil? Bukan begitu! Pandangan yang bermutu tinggi dan
terang benderang di persembahkan dalam Matthew 5:43-44:
Kamu dengar apa yang dikatakan bahwa
kamu harus mencintai tetanggamu dan membenci musuhmu. Tapi kukatakan padamu,
kasihanilah mereka yang telah mengutukmu, berbuat baiklah kepada mereka yang
membencimu, berdoalah buat mereka yang menaruh dendam kepadamu dan
menganiayamu.
Dan kalimat sebelumnya berbunyi "
... janganlah melawan kejahatan. Jika mereka tampar pipi kananmu, berikan pipi
kirimu juga."
Kini, pendapat ini bukan merupakan
bagian dari Yudaisme di masa Isa dan bukan pula jadi bagian pegangan Agama-agama
lain. Sudah dapat dipastikan merupakan yang pernah terdengar. Apabila ide ini
dianut secara meluas, saya tidak ragu maupun bimbang sedikit pun menempatkan
Yesus dalam urutan pertama dalam daftar.
Tapi, kenyataan menunjukkan anutan
ide itu tidaklah meluas benar. Malahan, umumnya takkan bisa diterima. Sebagian
besar pemeluk Nasrani rnenganggap perintah "Cintailah musuhmu" hanyalah bisa
direalisir dalam dunia sempurna, tapi tidak bisa jalan selaku penuntun tingkah
laku di dunia tempat kita semua hidup sekarang ini. Umumnya ajaran itu tidak
dilaksanakan, dan pula tidak mengharapkan orang lain melakukannya. Kepada
anak-anak pun kita tidak memberi ajaran begitu. Ajaran Isa yang paling nyata
adalah tetap merupakan semacam ajaran yang bersifat kelompok dan secara mendasar
tak liwat anjuran yang teruji lebih dulu.
20.31
No comments
TOKOH NOMOR 2
ISAAC NEWTON 1642-1727
Alam dan hukum alam tersembunyi di
balik malam.
Tuhan berkata, biarlah Newton ada! Dan semuanya akan terang benderang.
Isaac Newton, ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh
yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari
Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Seperti halnya
Nabi Muhammad, dia lahir sesudah ayahnya meninggal. Di masa bocah dia sudah
menunjukkan kecakapan yang nyata di bidang mekanika dan teramat cekatan
menggunakan tangannya. Meskipun anak dengan otak cemerlang, di sekolah
tampaknya ogah-ogahan dan tidak banyak menarik perhatian. Tatkala menginjak
akil baliq, ibunya mengeluarkannya dari sekolah dengan harapan anaknya bisa
jadi petani yang baik. Untungnya sang ibu bisa dibujuk, bahwa bakat utamanya
tidak terletak di situ. Pada umurnya delapan belas dia masuk Universitas
Cambridge. Di sinilah Newton secara kilat menyerap apa yang kemudian terkenal
dengan ilmu pengetahuan dan matematika dan dengan cepat pula mulai melakukan
penyelidikan sendiri. Antara usia dua puluh satu dan dua puluh tujuh tahun
dia sudah meletakkan dasar-dasar teori ilmu pengetahuan yang pada gilirannya
kemudian mengubah dunia.
Pertengahan abad ke-17 adalah periode pembenihan ilmu
pengetahuan. Penemuan teropong bintang dekat permulaan abad itu telah
merombak seluruh pendapat mengenai ilmu perbintangan. Filosof Inggris Francis
Bacon dan Filosof Perancis Rene Descartes kedua-duanya berseru kepada ilmuwan
seluruh Eropa agar tidak lagi menyandarkan diri pada kekuasaan Aristoteles,
melainkan melakukan percobaan dan penelitian atas dasar titik tolak dan
keperluan sendiri. Apa yang dikemukakan oleh Bacon dan Descartes, sudah
dipraktekkan oleh si hebat Galileo. Penggunaan teropong bintang, penemuan
baru untuk penelitian astronomi oleh Newton telah merevolusionerkan
penyelidikan bidang itu, dan yang dilakukannya di sektor mekanika telah
menghasilkan apa yang kini terkenal dengan sebutan "Hukum gerak
Newton" yang pertama.
Ilmuwan besar lain, seperti William Harvey, penemu ihwal
peredaran darah dan Johannes Kepler penemu tata gerak planit-planit di
seputar matahari, mempersembahkan informasi yang sangat mendasar bagi
kalangan cendikiawan. Walau begitu, ilmu pengetahuan murni masih merupakan
kegemaran para intelektual, dan masih belum dapat dibuktikan --apabila
digunakan dalam teknologi-- bahwa ilmu pengetahuan dapat mengubah pola dasar
kehidupan manusia sebagaimana diramalkan oleh Francis Bacon.
Walaupun Copernicus dan Galileo sudah menyepak ke pinggir
beberapa anggapan ngelantur tentang pengetahuan purba dan telah menyuguhkan
pengertian yang lebih genah mengenai alam semesta, namun tak ada satu pokok
pikiran pun yang terumuskan dengan seksama yang mampu membelokkan tumpukan
pengertian yang gurem dan tak berdasar seraya menyusunnya dalam suatu teori
yang memungkinkan berkembangnya ramalan-ramalan yang lebih ilmiah. Tak lain
dari Isaac Newton-lah orangnya yang sanggup menyuguhkan kumpulan teori yang
terangkum rapi dan meletakkan batu pertama ilmu pengetahuan modern yang kini
arusnya jadi anutan orang.
Newton sendiri agak ogah-ogahan menerbitkan dan
mengumumkan penemuan-penemuannya. Gagasan dasar sudah disusunnya jauh sebelum
tahun 1669 tetapi banyak teori-teorinya baru diketahui publik bertahun-tahun
sesudahnya. Penerbitan pertama penemuannya adalah menyangkut
penjungkir-balikan anggapan lama tentang hal-ihwal cahaya. Dalam serentetan
percobaan yang seksama, Newton menemukan fakta bahwa apa yang lazim disebut
orang "cahaya putih" sebenarnya tak lain dari campuran semua warna
yang terkandung dalam pelangi. Dan ia pun dengan sangat hati-hati melakukan
analisa tentang akibat-akibat hukum pemantulan dan pembiasan cahaya.
Berpegang pada hukum ini dia --pada tahun 1668-- merancang dan sekaligus
membangun teropong refleksi pertama, model teropong yang dipergunakan oleh
sebagian terbesar penyelidik bintang-kemintang saat ini. Penemuan ini,
berbarengan dengan hasil-hasil yang diperolehnya di bidang percobaan optik
yang sudah diperagakannya, dipersembahkan olehnya kepada lembaga peneliti
kerajaan Inggris tatkala ia berumur dua puluh sembilan tahun.
Keberhasilan Newton di bidang optik saja mungkin sudah
memadai untuk mendudukkan Newton pada urutan daftar buku ini. Sementara itu
masih ada penemuan-penemuan yang kurang penting di bidang matematika murni
dan di bidang mekanika. Persembahan terbesarnya di bidang matematika adalah
penemuannya tentang "kalkulus integral" yang mungkin dipecahkannya
tatkala ia berumur dua puluh tiga atau dua puluh empat tahun. Penemuan ini
merupakan hasil karya terpenting di bidang matematika modern. Bukan semata
bagaikan benih yang daripadanya tumbuh teori matematika modern, tetapi juga
perabot tak terelakkan yang tanpa penemuannya itu kemajuan pengetahuan modern
yang datang menyusul merupakan hal yang mustahil. Biarpun Newton tidak
berbuat sesuatu apapun lagi, penemuan "kalkulus integral"-nya saja
sudah memadai untuk menuntunnya ke tangga tinggi dalam daftar urutan buku
ini.
Tetapi penemuan-penemuan Newton yang terpenting adalah di
bidang mekanika, pengetahuan sekitar bergeraknya sesuatu benda. Galileo
merupakan penemu pertama hukum yang melukiskan gerak sesuatu obyek apabila
tidak dipengaruhi oleh kekuatan luar. Tentu saja pada dasarnya semua obyek
dipengaruhi oleh kekuatan luar dan persoalan yang paling penting dalam ihwal
mekanik adalah bagaimana obyek bergerak dalam keadaan itu. Masalah ini
dipecahkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang kedua dan termasyhur dan
dapat dianggap sebagai hukum fisika klasik yang paling utama. Hukum kedua
(secara matcmatik dijabarkan dcngan persamaan F = m.a) menetapkan bahwa
akselerasi obyek adalah sama dengan gaya netto dibagi massa benda. Terhadap
kedua hukum itu Newton menambah hukum ketiganya yang masyhur tentang gerak
(menegaskan bahwa pada tiap aksi, misalnya kekuatan fisik, terdapat reaksi
yang sama dengan yang bertentangan) serta yang paling termasyhur penemuannya
tentang kaidah ilmiah hukum gaya berat universal. Keempat perangkat hukum
ini, jika digabungkan, akan membentuk suatu kesatuan sistem yang berlaku buat
seluruh makro sistem mekanika, mulai dari pergoyangan pendulum hingga gerak
planit-planit dalam orbitnya mengelilingi matahari yang dapat diawasi dan
gerak-geriknya dapat diramalkan. Newton tidak cuma menetapkan hukum-hukum
mekanika, tetapi dia sendiri juga menggunakan alat kalkulus matematik, dan
menunjukkan bahwa rumus-rumus fundamental ini dapat dipergunakan bagi
pemecahan problem.
Hukum Newton dapat dan sudah dipergunakan dalam skala luas
bidang ilmiah serta bidang perancangan pelbagai peralatan teknis. Dalam masa
hidupnya, pemraktekan yang paling dramatis adalah di bidang astronomi. Di sektor
ini pun Newton berdiri paling depan. Tahun 1678 Newton menerbitkan buku
karyanya yang masyhur Prinsip-prinsip matematika mengenai filsafat alamiah
(biasanya diringkas Principia saja). Dalam buku itu Newton mengemukakan
teorinya tentang hukum gaya berat dan tentang hukum gerak. Dia menunjukkan
bagaimana hukum-hukum itu dapat dipergunakan untuk memperkirakan secara tepat
gerakan-gerakan planit-planit seputar sang matahari. Persoalan utama
gerak-gerik astronomi adalah bagaimana memperkirakan posisi yang tepat dan
gerakan bintang-kemintang serta planit-planit, dengan demikian terpecahkan
sepenuhnya oleh Newton hanya dengan sekali sambar. Atas karya-karyanya itu
Newton sering dianggap seorang astronom terbesar dari semua yang terbesar.
Apa penilaian kita terhadap arti penting keilmiahan
Newton? Apabila kita buka-buka indeks ensiklopedia ilmu pengetahuan, kita
akan jumpai ihwal menyangkut Newton beserta hukum-hukum dan
penemuan-penemuannya dua atau tiga kali lebih banyak jumlahnya dibanding
ihwal ilmuwan yang manapun juga. Kata cendikiawan besar Leibniz yang sama
sekali tidak dekat dengan Newton bahkan pernah terlibat dalam suatu
pertengkaran sengit: "Dari semua hal yang menyangkut matematika dari
mulai dunia berkembang hingga adanya Newton, orang itulah yang memberikan
sumbangan terbaik." Juga pujian diberikan oleh sarjana besar Perancis,
Laplace: "Buku Principia Newton berada jauh di atas semua produk manusia
genius yang ada di dunia." Dan Langrange sering menyatakan bahwa Newton
adalah genius terbesar yang pernah hidup. Sedangkan Ernst Mach dalam
tulisannya di tahun 1901 berkata, "Semua masalah matematika yang sudah
terpecahkan sejak masa hidupnya merupakan dasar perkembangan mekanika
berdasar atas hukum-hukum Newton." Ini mungkin merupakan penemuan besar
Newton yang paling ruwet: dia menemukan wadah pemisahan antara fakta dan
hukum, mampu melukiskan beberapa keajaiban namun tidak banyak menolong untuk
melakukan dugaan-dugaan; dia mewariskan kepada kita rangkaian kesatuan
hukum-hukum yang mampu dipergunakan buat permasalahan fisika dalam ruang
lingkup rahasia yang teramat luas dan mengandung kemungkinan untuk melakukan
dugaan-dugaan yang tepat.
Dalam uraian yang begini ringkas, adalah mustahil
membeberkan secara terperinci penemuan-penemuan Newton. Akibatnya, banyak
karya-karya yang agak kurang tenar terpaksa harus disisihkan biarpun punya
makna penting di segi penemuan dalam bidang masalahnya sendiri. Newton juga
memberi sumbangsih besar di bidang thermodinamika (penyelidikan tentang
panas) dan di bidang akustik (ilmu tentang suara). Dan dia pulalah yang
menyuguhkan penjelasan yang jernih bagai kristal prinsip-prinsip fisika
tentang "pengawetan" jumlah gerak agar tidak terbuang serta
"pengawetan" jumlah gerak sesuatu yang bersudut. Antrian penemuan
ini kalau mau bisa diperpanjang lagi: Newtonlah orang yang menemukan dalil
binomial dalam matematika yang amat logis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Mau tambah lagi? Dia juga, tak lain tak bukan, orang pertama yang
mengutarakan secara meyakinkan ihwal asal mula bintang-bintang.
Nah, sekarang soalnya begini: taruhlah Newton itu ilmuwan
yang paling jempol dari semua ilmuwan yang pernah hidup di bumi. Paling
kemilau bagaikan batu zamrud di tengah tumpukan batu kali. Taruhlah begitu.
Tetapi, bisa saja ada orang yang mempertanyakan alasan apa menempatkan Newton
di atas pentolan politikus raksasa seperti Alexander Yang Agung atau George
Wasington, serta disebut duluan ketimbang tokoh-tokoh agama besar seperti
Nabi Isa atau Budha Gautama. Kenapa mesti begitu?
Pertimbangan saya begini. Memang betul perubahan-perubahan
politik itu penting kalau tidak teramat penting. Walau begitu, bagaimanapun
juga pada umumnya manusia sebagaian terbesar hidup nyaris tak banyak beda
antara mereka di jaman lima ratus tahun sesudah Alexander wafat dengan mereka
di jaman lima ratus sebelum Alexander muncul dari rahim ibunya. Dengan kata
lain, cara manusia hidup di tahun 1500 sesudah Masehi boleh dibilang serupa
dengan cara hidup buyut bin buyut bin buyut mereka di tahun 1500 sebelum
Masehi. Sekarang, tengoklah dari sudut perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam
lima abad terakhir, berkat penemuan-penemuan ilmiah modern, cara hidup
manusia sehari-hari sudah mengalami revolusi besar. Cara berbusana beda, cara
makan beda, cara kerja dan ragamnya beda. Bahkan, cara hidup santai
berleha-leha pun sama sekali tidak mirip dengan apa yang diperbuat orang
jaman tahun 1500 sesudah Masehi. Penemuan ilmiah bukan saja sudah
merevolusionerkan teknologi dan ekonomi, tetapi juga sudah mengubah total
segi politik, pemikiran keagamaan, seni dan falsafah. Sangat langkalah aspek
kehidupan manusia yang tetap "jongkok di tempat" tak beringsut
sejengkal pun dengan adanya revolusi ilmiah. Alasan ini --sekali lagi alasan
ini-- yang jadi sebab mengapa begitu banyak ilmuwan dan penemu gagasan baru
tercantum di dalam daftar buku ini. Newton bukan semata yang paling cerdas
otak diantara barisan cerdas otak, tetapi sekaligus dia tokoh yang paling
berpengaruh di dalam perkembangan teori ilmu. Itu sebabnya dia peroleh
kehormatan untuk didudukkan dalam urutan hampir teratas dari sekian banyak
manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Newton menghembuskan
nafas penghabisan tahun 1727, dikebumikan di Westminster Abbey, ilmuwan
pertama yang memperoleh penghormatan macam itu.
|
Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978 Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982 PT. Dunia Pustaka Jaya Jln. Kramat II, No. 31A Jakarta Pusat |
20.22
No comments
Jumat, 11 Maret 2016
TOKOH NOMOR 1
NABI MUHAMMAD (570 SM - 632 SM)
Jatuhnya pilihan saya kepada Nabi Muhammad dalam urutan
pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan
sementara pembaca dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya
berpegang pada keyakinan saya, dialah Nabi Muhammad satu-satunya manusia dalam
sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa baik ditilik dari ukuran
agama maupun ruang lingkup duniawi.
Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad menegakkan
dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia, Agama Islam. Dan pada
saat yang bersamaan tampil sebagai seorang pemimpin tangguh, tulen, dan
efektif. Kini tiga belas abad sesudah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat
dan mendalam serta berakar.
Sebagian besar dari orang-orang yang tercantum di dalam buku
ini merupakan makhluk beruntung karena lahir dan dibesarkan di pusat-pusat
peradaban manusia, berkultur tinggi dan tempat perputaran politik
bangsa-bangsa. Muhammad lahir pada tahun 570 M, di kota Mekkah, di bagian agak
selatan Jazirah Arabia, suatu tempat yang waktu itu merupakan daerah yang
paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni maupun ilmu
pengetahuan. Menjadi yatim-piatu di umur enam tahun, dibesarkan dalam situasi
sekitar yang sederhana dan rendah hati. Sumber-sumber Islam menyebutkan bahwa
Muhamnmad seorang buta huruf. Keadaan ekonominya baru mulai membaik di umur dua
puluh lima tahun tatkala dia kawin dengan seorang janda berada. Bagaimanapun,
sampai mendekati umur empat puluh tahun nyaris tak tampak petunjuk keluarbiasaannya
sebagai manusia.
Umumnya, bangsa Arab saat itu tak memeluk agama tertentu
kecuali penyembah berhala Di kota Mekkah ada sejumlah kecil pemeluk-pemeluk
Agama Yahudi dan Nasrani, dan besar kemungkinan dari merekalah Muhammad untuk
pertama kali mendengar perihal adanya satu Tuhan Yang Mahakuasa, yang mengatur
seantero alam. Tatkala dia berusia empatpuluh tahun, Muhammad yakin bahwa Tuhan
Yang Maha Esa ini menyampaikan sesuatu kepadanya dan memilihnya untuk jadi
penyebar kepercayaan yang benar.
Selama tiga tahun Muhammad hanya menyebar agama terbatas
pada kawan-kawan dekat dan kerabatnya. Baru tatkala memasuki tahun 613 dia
mulai tampil di depan publik. Begitu dia sedikit demi sedikit punya pengikut,
penguasa Mekkah memandangnya sebagai orang berbahaya, pembikin onar. Di tahun
622, cemas terhadap keselamatannya, Muhammad hijrah ke Madinah, kota di utara
Mekkah berjarak 200 mil. Di kota itu dia ditawari posisi kekuasaan politik yang
cukup meyakinkan.
Peristiwa hijrah ini merupakan titik balik penting bagi kehidupan
Nabi. Di Mekkah dia susah memperoleh sejumlah kecil pengikut, dan di Medinah
pengikutnya makin bertambah sehingga dalam tempo cepat dia dapat memperoleh
pengaruh yang menjadikannya seorang pemegang kekuasaan yang sesungguhnya. Pada
tahun-tahun berikutnya sementara pengikut Muhammad bertumbuhan bagai jamur,
serentetan pertempuran pecah antara Mektah dan Madinah. Peperangan ini berakhir
tahun 630 dengan kemenangan pada pihak Muhammad, kembali ke Mekkah selaku
penakluk. Sisa dua setengah tahun dari hidupnya dia menyaksikan kemajuan
luar-biasa dalam hal cepatnya suku-suku Arab memeluk Agama Islam. Dan tatkala
Muhammad wafat tahun 632, dia sudah memastikan dirinya selaku penguasa efektif
seantero Jazirah Arabia bagian selatan.
Suku Bedewi punya tradisi turun-temurun sebagai
prajurit-prajurit yang tangguh dan berani. Tapi, jumlah mereka tidaklah banyak
dan senantiasa tergoda perpecahan dan saling melabrak satu sama lain. Itu
sebabnya mereka tidak bisa mengungguli tentara dari kerajaan-kerajaan yang
mapan di daerah pertanian di belahan utara. Tapi, Muhammadlah orang pertama
dalam sejarah, berkat dorongan kuat kepercayaan kepada keesaan Tuhan, pasukan
Arab yang kecil itu sanggup melakukan serentetan penaklukan yang mencengangkan
dalam sejarah manusia. Di sebelah timurlaut Arab berdiri Kekaisaran Persia Baru
Sassanids yang luas. Di baratlaut Arabia berdiri Byzantine atau Kekaisaran
Romawi Timur dengan Konstantinopel sebagai pusatnya.
Ditilik dari sudut jumlah dan ukuran, jelas Arab tidak bakal
mampu menghadapinya. Namun, di medan pertempuran, pasukan Arab yang membara
semangatnya dengan sapuan kilat dapat menaklukkan Mesopotamia, Siria, dan
Palestina. Pada tahun 642 Mesir direbut dari genggaman Kekaisaran Byzantine,
dan sementara itu balatentara Persia dihajar dalam pertempuran yang amat
menentukan di Qadisiya tahun 637 dan di Nehavend tahun 642.
Tapi, penaklukan besar-besaran --di bawah pimpinan sahabat
Nabi dan penggantinya Abu Bakr dan Umar ibn al-Khattab-- itu tidak menunjukkan
tanda-tanda stop sampai di situ. Pada tahun 711, pasukan Arab telah menyapu
habis Afrika Utara hingga ke tepi Samudera Atlantik. Dari situ mereka membelok
ke utara dan menyeberangi Selat Gibraltar dan melabrak kerajaan Visigothic di
Spanyol.
Sepintas lalu orang mesti mengira pasukan Muslim akan
membabat habis semua Nasrani Eropa. Tapi pada tahun 732, dalam pertempuran yang
masyhur dan dahsyat di Tours, satu pasukan Muslimin yang telah maju ke pusat
negeri Perancis pada akhirnya dipukul oleh orang-orang Frank. Biarpun begitu,
hanya dalam tempo secuwil abad pertempuran, orang-orang Bedewi ini -dijiwai
dengan ucapan-ucapan Nabi Muhammad- telah mendirikan sebuah empirium membentang
dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, sebuah
empirium terbesar yang pernah dikenal sejarah manusia. Dan di mana pun
penaklukan dilakukan oleh pasukan Muslim, selalu disusul dengan
berbondong-bondongnya pemeluk masuk Agama Islam.
Ternyata, tidak semua penaklukan wilayah itu bersifat
permanen. Orang-orang Persia, walaupun masih tetap penganut setia Agama Islam,
merebut kembali kemerdekaannya dari tangan Arab. Dan di Spanyol, sesudah
melalui peperangan tujuh abad lamanya akhirnya berhasil dikuasai kembali oleh
orang-orang Nasrani. Sementara itu, Mesopotamia dan Mesir dua tempat kelahiran
kebudayaan purba, tetap berada di tangan Arab seperti halnya seantero pantai
utara Afrika. Agama Islam, tentu saja, menyebar terus dari satu abad ke abad
lain, jauh melangkah dari daerah taklukan. Umumnya jutaan penganut Islam
bertebaran di Afrika, Asia Tengah, lebih-lebih Pakistan dan India sebelah utara
serta Indonesia. Di Indonesia, Agama Islam yang baru itu merupakan faktor
pemersatu. Di anak benua India, nyaris kebalikannya: adanya agama baru itu
menjadi sebab utama terjadinya perpecahan.
Apakah pengaruh Nabi Muhammad yang paling mendasar terhadap
sejarah ummat manusia? Seperti halnya lain-lain agama juga, Islam punya
pengaruh luar biasa besarnya terhadap para penganutnya. Itu sebabnya mengapa
penyebar-penyebar agama besar di dunia semua dapat tempat dalam buku ini. Jika
diukur dari jumlah, banyaknya pemeluk Agama Nasrani dua kali lipat besarnya
dari pemeluk Agama Islam, dengan sendirinya timbul tanda tanya apa alasan
menempatkan urutan Nabi Muhammad lebih tinggi dari Nabi Isa
dalam daftar. Ada dua alasan pokok yang jadi pegangan saya. Pertama, Muhammad
memainkan peranan jauh lebih penting dalam pengembangan Islam ketimbang peranan
Nabi Isa terhadap Agama Nasrani. Biarpun Nabi Isa bertanggung jawab terhadap
ajaran-ajaran pokok moral dan etika Kristen (sampai batas tertentu berbeda
dengan Yudaisme), St. Paul
merupakan tokoh penyebar utama teologi Kristen, tokoh penyebarnya, dan penulis
bagian terbesar dari Perjanjian Lama.
Sebaliknya Muhammad bukan saja bertanggung jawab terhadap
teologi Islam tapi sekaligus juga terhadap pokok-pokok etika dan moralnya.
Tambahan pula dia "pencatat" Kitab Suci Al-Quran, kumpulan wahyu
kepada Muhammad yang diyakininya berasal langsung dari Allah. Sebagian terbesar
dari wahyu ini disalin dengan penuh kesungguhan selama Muhammad masih hidup dan
kemudian dihimpun dalam bentuk yang tak tergoyangkan tak lama sesudah dia
wafat. Al-Quran dengan demikian berkaitan erat dengan pandangan-pandangan
Muhammad serta ajaran-ajarannya karena dia bersandar pada wahyu Tuhan.
Sebaliknya, tak ada satu pun kumpulan yang begitu terperinci dari ajaran-ajaran
Isa yang masih dapat dijumpai di masa sekarang. Karena Al-Quran bagi kaum
Muslimin sedikit banyak sama pentingnya dengan Injil bagi kaum Nasrani,
pengaruh Muhammad dengan perantaraan Al-Quran teramatlah besarnya. Kemungkinan
pengaruh Muhammad dalam Islam lebih besar dari pengaruh Isa dan St. Paul dalam
dunia Kristen digabung jadi satu. Diukur dari semata mata sudut agama,
tampaknya pengaruh Muhammad setara dengan Isa dalam sejarah kemanusiaan.
Lebih jauh dari itu (berbeda dengan Isa) Muhammad bukan
semata pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi. Fakta menunjukkan, selaku
kekuatan pendorong terhadap gerak penaklukan yang dilakukan bangsa Arab,
pengaruh kepemimpinan politiknya berada dalam posisi terdepan sepanjang waktu.
Dari pelbagai peristiwa sejarah, orang bisa saja berkata hal
itu bisa terjadi tanpa kepemimpinan khusus dari seseorang yang mengepalai
mereka. Misalnya, koloni-koloni di Amerika Selatan mungkin saja bisa
membebaskan diri dari kolonialisme Spanyol walau Simon Bolivar tak pernah ada
di dunia. Tapi, misal ini tidak berlaku pada gerak penaklukan yang dilakukan
bangsa Arab. Tak ada kejadian serupa sebelum Muhammad dan tak ada alasan untuk
menyangkal bahwa penaklukan bisa terjadi dan berhasil tanpa Muhammad.
Satu-satunya kemiripan dalam hal penaklukan dalam sejarah manusia di abad ke-13
yang sebagian terpokok berkat pengaruh Jengis Khan. Penaklukan ini, walau lebih
luas jangkauannya ketimbang apa yang dilakukan bangsa Arab, tidaklah bisa
membuktikan kemapanan, dan kini satu-satunya daerah yang diduduki oleh bangsa
Mongol hanyalah wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan
Ini jelas menunjukkan beda besar dengan penaklukan yang
dilakukan oleh bangsa Arab. Membentang dari Irak hingga Maroko, terbentang
rantai bangsa Arab yang bersatu, bukan semata berkat anutan Agama Islam tapi
juga dari jurusan bahasa Arabnya, sejarah dan kebudayaan. Posisi sentral
Al-Quran di kalangan kaum Muslimin dan tertulisnya dalam bahasa Arab, besar
kemungkinan merupakan sebab mengapa bahasa Arab tidak terpecah-pecah ke dalam
dialek-dialek yang berantarakan. Jika tidak, boleh jadi sudah akan terjadi di
abad ke l3. Perbedaan dan pembagian Arab ke dalam beberapa negara tentu terjadi
-tentu saja- dan nyatanya memang begitu, tapi perpecahan yang bersifat
sebagian-sebagian itu jangan lantas membuat kita alpa bahwa persatuan mereka
masih berwujud. Tapi, baik Iran maupun Indonesia yang kedua-duanya negeri
berpenduduk Muslimin dan keduanya penghasil minyak, tidak ikut bergabung dalam
sikap embargo minyak pada musim dingin tahun 1973 - 1974. Sebaliknya bukanlah
barang kebetulan jika semua negara Arab, semata-mata negara Arab, yang
mengambil langkah embargo minyak.
Jadi, dapatlah kita saksikan, penaklukan yang dilakukan bangsa
Arab di abad ke-7 terus memainkan peranan penting dalam sejarah ummat manusia
hingga saat ini. Dari segi inilah saya menilai adanya kombinasi tak
terbandingkan antara segi agama dan segi duniawi yang melekat pada pengaruh
diri Muhammad sehingga saya menganggap Muhammad dalam arti pribadi adalah
manusia yang paling berpengaruh dalam sejarah manusia.
Seratus Tokoh yang Paling
Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982
PT. Dunia Pustaka Jaya
Jln. Kramat II, No. 31A
Jakarta Pusat
20.18
No comments